Usai sudah 10 tahun pemerintahan Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo. Banyak cerita, bervariasi warna yang melingkupi tubuh Jateng. Perubahan yang terjadi bukan hanya itungan tangan, melainkan sudah berderet bilangannya.
Banyak pertanyaan terlontar akan siapa gerangan yang melanjutkan tanggungjawab Ganjar? Tak hanya satu pertanyaan simple itu, tapi ada beberapa anak Jateng yang ikut mempertanyakan bagaimana kelanjutan perjuangan dari Ganjar.
Tentang, kepada siapa nanti mereka mengadu setelah Ganjar pensiun? Sampai ke pertanyaan siapa gerangan yang menjadi sosok ayah di Jateng, setelah Ganjar purna dari jabatannya?
Tidak boleh berhenti sampai di sini. Jateng sudah memiliki ritme untuk berkembang terus, maka hal itu harus dilanjutkan dengan baik. Jawa tengah yang telah maju atas kepemimpinan Ganjar pranowo harus dititipkan kepada pemimpin yang akan datang. Entah siapapun pemimpinnya. tidak peduli juga datangnya dari mana, karena yang namanya keberhasilan dalam suatu kepemimpinan itu berkelanjutan demi menyongsong masa depan cerah.
Semua tidak boleh ditinggalkan begitu saja, karena untuk menjadi Jateng yang sekarang ini butuh ekstra gotong-royong. Kekonsistensian yang dijalankan Ganjar ini harus diteruskan. Tidak boleh mandeg begitu saja, karena kepemimpinan Ganjar meninggalkan legacy yang luar biasa. Pesan kepada pemimpin penggantinya dan jajaran yang melanjutkan perjuangannya sudah tersampaikan di pamitan Ganjar dan Taj Yasin, untuk terus melayani rakyat dengan tidak korupsi.
Pemberantasan pungli harus terus digalakkan. Ganjar sudah mennjalankan pemberantasan pungli di berbagai sektor selama 10 tahun ini, akan sayang jika tidak diteruskan karena sikap tegas untuk memeranginya butuh komitmen dan konsisten yang tinggi.
Pun dengan penurunan kemiskinan yang harus terus diputar. Jangan sampai Jateng kembali menjadi provinsi termiskin, dan warga kembali dilanda ekonomi yang carut marut. Pemimpin yang baru harus bisa menggerakkan roda ekonomi Jateng lewat UMKM dan permodalan serta bantuannya, penekanan inflasi di pasar, ekonomi kreatif dan penggalangan dana dari beberapa sumber guna membantu bagi warga yang membutuhkan uluran tangan. Seperti CSR, Baznas harus terus bergerak untuk meneruskan perjuangan Ganjar dua periode kemarin.
Selain penggalangan dana ada sekolah gratis rintisan Ganjar, yang sudah dibawa untuk anak tidak mampu di seluruh Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Perjalanannya tidak boleh berhenti saat Ganjar sudah purna dari tugasnya, karena SMKN Jateng gratis ini memberi manfaat luar biasa bagi masa depan Jateng.
Bukan hanya membentu biaya sekolah warga yang tidak mampu, pendidikan untuk meniti masa depan cemerlang terwujud nyata di SMKN Jateng gratis. Karir anak-anak lulusan SMKN Jateng melejit sehingga bisa membantu perekonomian keluarganya.
Pengentasan kemiskinan berjalan beriringan dengan masa depan cerah generasi muda, untuk berkontribusi membangun Indonesia. Sekolah kejuruan yang awalnya hanya 3 pun sekarang sudah bertambah 15 sekolah, harus terus berkembang dengan berbagai inovasinya.
Untuk melayani kebutuhan warga Jateng, menjaga reformasi-birokrasi menjadi yang utama. Agar terhindar dari pungli, dan selalu berupaya melayani rakyat dengan baik. Spirit harus terus digaungkan untuk mempertahankan yang baik dan mengembangkan seiring bertambahnya zaman.
Kemarin Ganjar sudah menyediakan Mal Pelayanan Publik, pemberdayagunaannya harus maksimal. Karena sudah disesuaikan Ganjar dengan masa terkini yakni digitalisasi dan jumlahnya pun sudah menyeimbangkan penduduknya yang padat. Ya MPP di Jateng jumlahnya terbanyak se-Indonesia, sayang jika dianggurkan maka harus ada pemimpin yang terus mempelopori pergerakannya.
Kepemimpinan Ganjar yang reponsif selama ini juga menjadi primadona warga, dengan aplikasi LaporGub dan penggunaan medsos untuk mengatasi keluhan warga. Maka kelanjutannya harus dalam formasi yang lengkap, karena suara rakyat itu unsur utama menjalankan sebuah pemerintahan.
Jangan sampai mereka kehilangan ruang untuk menyampaikan pesannya kepada pemimpin. Karena itu berkaitan dengan pelayanan yang mereka terima sebagai seorang tuan. Selain itu, peninggalan-peninggalan Ganjar selama menjabat sebagai pemimpinnya Jateng ada banyak yang harus dirawat dan terus dipupuk keberadaannya.
Seperti desa EBT yang sudah ada sejumlah 2.000 lebih harus terus didukung dan dihidupkan. Lalu ada desa wisata, desa korupsi, desa ramah penyandang disabilitas, dan desa antikorupsi. Jangan karena pemiliknya sudah berhenti dari tugasnya, mereka mati karena kekurangan pupuk dan nutrisi untuk berkembang.
Bergeser pada kelengkapan infrastruktur yang sudah digalakkan Ganjar, harus dirawat dan terus diratakan sampai ke pelosok desa. Fasilitas kesehatan seperti pembangunan puskesmas sebanyak 70 lebih, tidak boleh ditinggalkan fungsinya. Harus senatiasa bergerak melayani rakyat, dengan gerak utama melanjutkan stunting yang sewaktu-waktu bisa melonjak jika program pencegahannya kurang berproduktif.
Pengawalan terhadap ibu-ibu hamil lewat program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng tidak boleh dilupakan. Karena keberadaan program itulah yang mendampingi ibu dan anak sehat dan terganggu dari stunting tadi.
Semua harus berkesinambungan, terhubung satu sama lain. Seperti persaudaraan antara warga Jateng dan Ganjar, tidak akan putus walau tempatnya bergeser. Mereka masih satu tanah pijakan di bumi pertiwi, harus saling bersilaturahmi untuk membangun negeri.
Begitu pesan titipan warga Jateng dan pesan khusus Ganjar untuk pemimpin baru. Tentunya dengan penuh harapan, Ganjar ingin orang-orang di jajarannya dapat melanjutkan dan mengawal pemimpin baru untuk terus membawa jateng ke arah kemajuan dengan melanjutkan semua program yang diinisiasinya dan dijalankan selama 10 tahun
ini.
Terimakasih Jateng
#TitipJateng
Tidak ada komentar